Kamis, 25 Agustus 2011

Buat sahabat tercinta ... bersabarlah ...


Buat sahabat tercinta ... bersabarlah ... by Alexyusandria Moenir on Sunday, May 22, 2011 at 11:10pm
Ada kesedihan menyeruak dihati, melihat wajah letih seorang sahabat yang tak henti dirundung malang ... Betapa kesabaran yang mesti disediakan hati harus berlapis agar dapat menahan kepedihan yang menimpa, dan dibutuhkan kekuatan setegar gunung agar diri tidak lenyap dibawah komando setan yang selalu setia mengintai insan insan yang lemah.

"Sungguh Allah sangat sayang pada hambaNya, sehingga ujian yang diberikan tidak pernah berhenti" Begitu dia pernah berkata dengan nada sumbang, menahan kepedihan yang terus menghunjam jantung.

Tanpa pernah berharap jawaban, airmatanya mengalir perlahan lahan menuruni pipi yang mulai cekung menahan derita.Sesungguhnya waktu merupakan obat terbaik dalam menghilangkan nestapa, namun waktu jualah yang memberikan kesempatan kepada nestapa buat datang menghampiri siapapun yang dikehendaki oleh sang Pencipta Yang Agung ...

Kesabaran, merupakan tanaman yang sulit tumbuh dihati yang gersang, namun andaikan bisa dipupuk subur, buahnya sangatlah manis ketika tiba waktunya untuk dipetik.

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS Al Ahzaab 33 : 35)

[1218]. Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.

Dari Anas r.a katanya : "Nabi shalallahu 'alaihi wasallam berjalan melalui seorang wanita yang sedang menangis di atas sebuah kubur. Beliau bersabda : "Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah!" Wanita itu berkata : "Ah, menjauhlah daripadaku, karena Tuan tidak terkena musibah sebagaimana yang mengenai diriku dan Tuan tidak mengetahui musibah apa itu." Wanita tersebut diberitahu oleh sahabat beliau shalallahu 'alaihi wasallam bahwa yang diajak bicara tadi adalah Nabi shalallahu 'alaihi wasallam. Ia lalu mendatangi pintu rumah Nabi shalallahu 'alaihi wasallam tetapi di mukanya itu tidak didapatinya penjaga-penjaga pintu. Wanita itu lalu berkata : "Saya tadi memang tidak mengenal bahwa yang berbicara adalah Tuan,maka itu maafkan pembicaraanku tadi." Kemudian beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya bersabar yang sangat terpuji itu ialah dikala mendadaknya kedatangan musibah yang pertama." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Muslim disebutkan : "Wanita itu menangisi anak kecilnya yang mati."

Allah lah yang mengatur setiap kehidupan di alam ini, begitu juga dengan kesusahan yang dialami oleh setiap insan.Tak seorangpun luput dari ujianNya, baik merupakan ujian kemiskinan, musibah maupun ujian kekayaan.

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS Ali 'Imraan 3 : 186)

"Apakah ujian tersebut tak pernah berhenti?"Sambil mengusap airmatanya, dia melanjutkan "Rasanya diri ini sudah sangat terbebani" Matanya yang memerah, mengawang entah melihat apa.

Benar juga, pertama kali beban berat yang harus dipikulnya adalah ketika dia kehilangan suami disaat anak anak masih kecil, lalu ketika dewasa, anak yang dibesarkan dengan penuh sayang, sekarang menyakiti hati dengan pemberontakan demi seorang lelaki yang tiba tiba muncul merenggut kebahagiaan seorang ibu yang sekian lama telah memberikan seluruh cinta dan kasihnya hanya kepada anak tercinta.

Memikirkan itu, terbayang wajah almarhum dan almarhumah yang telah meninggalkan kami sekian lama, betapa diri ini andai diberi kesempatan oleh Allah, akan mengorbankan seluruh dunia ini buat ayah dan ibunda tercinta. Namun kematian yang telah terjadi tidak memiliki kesempatan lagi buat memperbaiki apapun.

Aneh memang, manusia selalu berharap semua bisa diperbaiki disaat kesempatan telah hilang, padahal ketika masih memiliki peluang, kita sering menyia nyiakannya. Alangkah bodohnya diri ini terasa .

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS Al Ahqaaf 46 : 15)

Sesungguhnya ujian Allah itu tidak pernah melebihi kemampuan seorang insan yang tengah mengalaminya, karena Allah adalah Ar Rahman. Namun tentu saja, siapapun yang dikehendaki Allah takkan pernah luput dari ujian Nya, dan setiap ujian itu memiliki nilai yang menguntungkan bagi orang orang yang sabar dan akan merugikan bagi yang menerimanya dengan keluhan dan ketidak sabaran.

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum, Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al Baqarah 2 : 286)

Mendengar beberapa potongan hadits dan ayat dari Kitabullah yang telah diberikan kepadanya, sahabat tersebut menoleh dengan nanar, namun ada percikan semangat dibalik tatapannya, semoga ... !

fabiayyi ala irabbikuma tukadziban --> Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan

Alhamdulillah ... kureguk airmata ini kedalam dada ... betapa Engkau Ar Rahman, memberikan petunjuk pada orang orang yang Engkau kehendaki ... berikanlah petunjukMu untukku dan untuk saudara saudara muslimku semuanya Ya Allah ... Aamiin ya Rabb ...

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS Al Qashsash 28 : 56)

Wallahu a'lam bishshawab ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar