Jumat, 26 Agustus 2011

Hijrah bukan karena bulan Muharram

Hijrah bukan karena bulan Muharram on RM terbit Jum’at 10 Desember 2010 19:01
Telah berlalu lagi satu waktu dalam kalender Islam, agama yang kita cintai ini, digantikan oleh Tahun yang baru yang membuat kita seharusnya tafakur mengingat cara kita mengisi dunia kita selama ini, adakah diisi dengan hal hal yang bermanfaat untuk dunia saja ataukah bermanfaat buat dunia akhirat ataukah kita banyak mengotori ruh kita yang suci ini dengan perbuatan perbuatan yang tidak baik yang tidak bersesuaian dengan ajaran Rasulullah dan perintah Alalh subhanahu wata’ala yang wajib kita patuhi dan ta’ati tanpa ada alasan alasan demi menutupi kesalahan diri?
Selain itu, sudahkah kita mensyukuri rahmatNya yang sangat banyak yang telah diberikan untuk kita nikmati selama pinjaman usia yang selama ini diberikan kepada kita melalui pergantian hari dan perputaran waktu?
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan[481], kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS Al An’aam 6 : 60)
[481]. Kamu ditidurkan di malam hari dan dibangunkan di siang hari, supaya dengan perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.
Hingga hari ini kita masih menghirup udara segar mengisi paru paru kita untuk bernafas, melalui umur yang kita mohon untuk dipanjangkan oleh Allah subhanahu wata’ala, agar kita dapat melakukan banyak hal dalam hidup.
Kebahagiaan yang paling bahagia ialah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. (HR. Ad-Dailami dan Al Qadha'i)
Kehidupan yang gelap buat hati yang tak dapat mengambil hikmah, merupakan kesia siaan yang kelak akan kita sesali disaat Allah membangkitkan manusia dihari akhir buat dihisab segala perbuatan dengan tanggung jawabnya masing masing.Karena itu sebelum segala kesalahan dihitung dan dihisab oleh Hakim Yang Maha Adil dihari berbangkit kelak, sebaiknya kita gunakan kesempatan yang ada buat muhasabah diri kita masing masing.
Imam Ibnu Katsir berkata, “Dan hitunglah diri kalian sebelum nanti dihitung, lalu lihatlah apa yang telah kalian siapkan berupa amal shaleh untuk bekal hari kepulanganmu dan menghadap Allah …”
Alhamdulillah ... sangat beruntung kita yang hidup dizaman sekarang karena memiliki begitu banyak orang orang saleh yang hidup setelah Rasulullah yang selalu berusaha mengingatkan dan menasehati kita untuk selalu ingat akan warisan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, agar kita tidak terjerumus pada langkah langkah setan ...
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al An'aam 6 : 112)
[499]. Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.
Mengingat dosa dan amalan amalan ibadah yang masih jauh dari kesempurnaan yang masing masing kita lakukan, seharusnya membuat kita merasa sangat malu dan takut akan pembalasan dihari akhir, dimana tiada lagi waktu kembali untuk memperbaiki semua hal yang kurang baik apalagi yang sangat tidak baik.
Kesempatan yang diberikan pada kita oleh Allah subhanahu wata'ala lamanya sama dengan usia hidup kita masing masing untuk mengisi alur kehidupan yang kita jalani sesuai dengan pilihan yang kita lakukan. Dan jika tiada kehati hatian dalam diri kita masing masing untuk itu, maka sungguh sungguh merugilah kita kelak ketika dimintai pertanggung jawaban dihari akhir nanti, saat mulut kita tak lagi dapat bicara dusta menutupi segala kesalahan seperti yang mampu kita lakukan selama hidup didunia.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS Yaasin 36 : 65)
Betapa waktu yang kita miliki ini hanya sebentar jika dihitung dengan kesia siaan yang telah kita buat dalam memanfaatkan umur yang telah diberi oleh Allah subhanahu wata’ala.Banyak hal hal yang hanya demi kesenangan duniawi kita manfaatkan sebaik baik kesempatan yang ada, sementara akhirat yang merupakan tempat kita pulang sesungguhnya, malah kita biarkan larut bersamaan dengan berlalunya waktu, tanpa kita isi dengan bekal yang bermanfaat buat diri masing masing.Maka malanglah kita dengan kerugian yang kita buat dalam kebodohan yang ada, padahal telah begitu banyak peringatan yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala melalui RasulNya yang paling dicintaiNya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. (QS An Nahl 16 : 106 – 109)
Karena itu selagi ada waktu hari ini, segeralah kita raih kesempatan buat meninggalkan seluruh amalan yang tidak baik dan perbaiki semua amalan yang jauh dari sempurna serta menambah amalan ibadah kita yang lainnya.
Karena selagi nafas kita masih Allah amanahkan buat kita, maka itu artinya waktu masih kita miliki. Dan andai kita mau dan benar benar berniat untuk kebaikan diri sendiri, sesungguhnya tak terlalu berat buat meraih bekal akhirat nanti, karena amalan tersebut bisa kita wujudkan jika kita masih memiliki niat dihati.
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radiallahuanhu, dia berkata : Saya mendengar Rasulullah alaihisalatu wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya  karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. “ (HR. Bukhari no:01 dan Muslim no:1907)
Bukankah telah banyak Allah memberitahukan kepada kita dalam Al Qur’an maupun pengajaran yang diberikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang betapa neraka itu sangat pedih azabnya sehinggakan tak mampu kita walau hanya sedetik atau sesaat saja buat mengecapi panasnya api neraka dengan beragam siksaan yang sesuai dengan dosa yang telah kita lakukan. Dan surga itu melebihi dunia kesenangannya, bahkan tak bisa digambarkan oleh siapapun, kecuali bagi kita yang merasainya jika diberi kesempatan buat masuk ke Jannah Nya yang agung
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul." Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (QS Al A’raaf 7 : 44 - 45)
Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu." Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.  (QS Al A’raaf 7 : 50 - 51)
Semoga kita mau dan berusaha untuk melakukan muhasabah diri dan hijrah dari keburukan menuju kebaikan hidup dunia akhirat, agar disaat waktu bukan lagi milik kita, tiada penyesalan saat hisab Allah itu kita terima.
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Mekkah, tetapi jihad dan niat." [Muttafaq Alaihi]
Wallahu 'alam bishshawab ...
Selamat hijrah buat sahabat semua ... ma'a najaah al bahir insya Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar