Minggu, 04 September 2011

Kapan lagi ... ?

Kapan lagi ... ? by Alexyusandria Moenir on Saturday, January 8, 2011 at 9:56pm
Waktu berjalan terus meninggalkan masa muda setiap manusia yang selalu menuju usia kian keujung. Tiada masa yang pernah kembali, begitu sang waktu memutar arah menuju kedepan. Dan yang tinggal hanyalah puing puing sesal, itupun jika hati masih memiliki penyesalan akan kesia siaan hidup didunia ini. Adakalanya kita sebagai hamba Allah membiarkan usia meninggalkan raga tanpa pernah berbuat apa apa untuk membekali diri menuju kampung halaman yang pasti yaitu akhirat. Sehingga semua hal yang dilalui dalam kehidupan ini dibiarkan berjalan tanpa sempat memikirkan akhirat yang kelak akan didatangi saat ajal menjemput.
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku dan bersabda : "Hiduplah di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang sedang lewat." Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata : Jika engkau memasuki waktu sore, maka janganlah menunggu pagi; dan jika engkau memasuki waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore; ambillah kesempatan dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk matimu." [Riwayat Bukhari]
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu. (QS Al An'aam 6 : 31) 
Kita sering tak menyadari bahwa perputaran waktu itu sangat cepat dalam menjalani hidup ini, dari kecil, remaja, dewasa dan tua, sangatlah singkat jika hanya untuk disia siakan dalam kehidupan ini, sementara waktu untuk memohon ampunan Allah itu kadang tak pernah kita raih, dan lebih memilih menyibukkan diri dengan dunia.
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS Al Kahfi 18 : 103 - 104)
Petunjuk dan hidayah itu memang merupakan hak Allah untuk memberikannya kepada siapapun yang diinginkanNya, namun tak tertutup kemungkinan bagi siapapun yang berniat untuk meraihnya, yaitu dengan usaha yang keras melatih diri dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala dan berusaha istiqhamah dalam menjalaninya.
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Quran), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.(QS An Nahl 16 : 104) 
Sebagai manusia yang sering melakukan dosa, baik yang kecil ataupun dosa yang besar, disengaja ataupun tidak, alangkah baiknya jika kita mulai menyadari dan bertaubat atas semua kesalahan yang telah kita lakukan tanpa perlu menunda nunda lagi, karena kita tak pernah tau kapan Allah akan mengambil hakNya atas Ruh yang telah diamanahkan buat kita masing masing hambaNya. Meskipun telah banyak tanda tanda diberikan oleh Allah melalui berbagai kejadian untuk kita ambil hikmah disebaliknya, namun kesudahannya tetap dikembalikan pada kesadaran kita sebagai hambaNya juga.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS An Nisaa' 4 : 110)
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.(QS An Nisaa' 4 : 18)
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)
Semoga tekad kita semakin kuat untuk memperbaiki akhlak dan ibadah kita dengan memohon ampunan Allah melalui taubat yang sebenarnya atas segala dosa yang telah kita lakukan, tanpa menunda nunda lagi waktu yang takkan pernah kembali, agar tiada penyesalan dikemudian hari.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."(QS Al Jumu'ah 62 : 8)
Wallahu a’lam bishshawab ...

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar