Minggu, 11 September 2011

Terlihat Mudah namun Berat


Terlihat Mudah namun Berat by Alexyusandria Moenir on Tuesday, December 14, 2010 at 7:29pm
Dalam kehidupan sehari hari, sering kita menganggap enteng suatu perbuatan baik yang disuruh agama buat kita lakukan. Sebagai contoh, betapa mudahnya  menurut kita  untuk berhenti berburuk sangka, tentu tidaklah sulit melakukannya, begitulah hati kita berfikir dengan ringan. Namun ketika harus melakukannya dalam kehidupan sehari hari, tidakkah kita tetap sering berburuk sangka pada saudara kita walau hanya berupa hal yang kecil saja?

Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)

Agama mengajarkan kita untuk berbagi dalam bentuk zakat harta dan sedekah buat membantu sesama kita yang kekurangan, karena didalam harta kita ada hak orang lain yang harus kita tunaikan. Namun ketika kita bertemu dengan pengemis dijalanan, jangankan berbagi, melihat saja kita sering tidak mau. Tidakkah bersedekah itu merupakan hal yang sangat sederhana dan mudah?

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat, ia menjadi sedekah biasa. [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Hakim]

Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujaadilah 58 : 13)

Alangkah ringannya suatu amalan yang baik ketika diucapkan oleh lidah, namun menjadi berat ketika harus dilakukan dalam bentuk perbuatan. Begitulah kita manusia dalam menjalani kehidupan didunia ini, sering berangan angan dalam menjalani kehidupan, dan sering berbuat ingkar.

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (QS An Nisaa' 4 : 120)

Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS Al Hijr 15 : 3)

Padahal Allah telah mengirimkan utusanNya seorang manusia yang mulia, yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam untuk memperbaiki akhlak manusia didunia ini melalui ajaran Islam yang telah disempurnakan Allah untuk kita jalani sesuai dengan tuntunan yang telah ditinggalkan oleh Al Amin tersebut yaitu Al Qur'an dan Sunnah.

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR.Al Bazzaar)

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS Al Qalam 68 : 4)

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS Al Baqarah 2 : 269)

Sesungguhnya Allah memberikan perintahNya buat kita ta'ati adalah demi kepentingan diri kita juga, karena kitalah yang membutuhkan Allah subhanahu wata'ala, kita sangat memerlukan Rahman dan RahimNya, kita memerlukan PengampunanNya, dan kita memerlukan Nya untuk mengabulkan do'a dan banyak lagi ketergantungan kita terhadap Rahmat Allah subhanahu wata'ala.

Sementara Allah, Dia akan kekal dalam KekuasaanNya yang menciptakan bumi, langit dan semua isinya. Dan Allah tidak membutuhkan manusia kecuali untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah 2 : 115)

[83]. Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah.

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Al Baqarah 2 : 255)

[161]. Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

Manusia memang sering lalai dalam memenuhi kewajibannya, namun dalam meminta sesuatu yang menurutnya merupakan haknya, manusia tak pernah berlambat lambat.Begitu juga ketika ditanya soal neraka, tak seorangpun mau menjadi penghuninya, namun ketika diminta kewajibannya buat meninggalkan hal hal yang akan menjerumuskannya ke Jahannam tersebut, justru sering terjadi perbuatan yang dilakukan hamba Allah tersebut malah mendorong langkahnya lebih cepat menuju tempat dimana api neraka yang sangat panas dan menyala nyala itu berada diakhirat kelak.

Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS Al Baqarah 2 : 206)

Dan saat Allah memberi ketetapan tentang janji surga buat orang orang beriman dan shaleh, semua ummat menginginkan dirinya berada didalam Jannah yang mulia itu. Namun ketika dituntut kewajiban agama kepadanya, maka alangkah susahnya buat mengamalkannya dan lebih ringan untuk mengabaikannya.

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya[32]. (QS Al Baqarah 2 : 25)

[32]. Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.

Begitu banyak kelemahan dan kekurangan kita sebagai manusia, marilah kita berusaha untuk memperbaiki dan menambah keimanan kita yang sering menyepelekan kehidupan ini seolah olah yang ada didalamnya hanya dunia ini saja, padahal kehidupan akhirat itu sangat penting sekali karena itulah tempat akhir kita dimana kita harus mempertanggung jawabkan seluruh amalan kita selama hidup didunia ini, sebelum Allah menutup semua pintu kebaikan buat kita, berupa petunjuk dan hidayah Nya.

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. (QS An Nahl 16 : 107 - 109)
 
Wallahu a’lam bishshawab ... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar