Senin, 12 September 2011

Sebelum Terlambat ..

Sebelum Terlambat .. by Alexyusandria Moenir on Friday, December 10, 2010 at 3:39pm
Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un ... Begitulah yang harus kita ucapkan setiap kali Allah menguji kita dengan musibah, dimana ujian tersebut bisa saja berupa bencana alam dan kematian seseorang. Dan ketika kita ditimpa musibah kematian, sudah seharusnya kita tidak menangis mengeluarkan kata kata yang tidak baik ketika Allah mengambil kembali milik Nya yang pernah diciptakannya untuk mengisi bumi ini sebagai khalifah Nya.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun [101]. (QS Al Baqarah 2 : 156)

[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Bahkan Allah juga menguji keimanan seseorang melalui kemiskinan dan kekayaan yang dimilikinya. Agar dapat dilihat, apakah dia bersyukur atau malah kufur dengan hartanya atau kemiskinannya tersebut.

Hampir saja kemiskinan (kemiskinan jiwa dan hati) berubah menjadi kekufuran. (HR Ath-Thabrani)

Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.(QS Az Zumar 39 : 49)

Begitulah dunia ini diciptakan buat dihuni oleh manusia sebagai khalifah Allah yang suatu sa'at akan diambil Nya lagi ketika ajal menjemput seseorang melalui malaikat Maut yang menjalankan perintah dari Rabb yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di langit dan dibumi ini.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al Anbiyaa' 21 : 35)

Dan saat seseorang dicabut nyawanya oleh Malaikat Maut tersebut, ada satu dari dua cara yang ditempuh oleh setiap insan dalam menghadapi Sakratul Maut nya masing masing, yaitu dengan cara Khusnul Khatimah atau Su'ul Khatimah. Dan hanya orang orang yang berimanlah yang menghadap Rabb nya dengan cara Khusnul Khatimah dan bagi yang berbuat zalim semasa hidupnya akan menderita ketika nyawanya terlepas dari tubuhnya dalam keadaan kematian yang Su'ul Khatimah. 

Rasulullah bersabda : “Barangsiapa akhir ucapannya di dunia ini adalah Laa Ilaha Ilallah, dia masuk sorga.” (HR Abu Dawud, dan al-Hakim)

Diantara manusia ada yang beriman dan ada yang ingkar, maka masing masing memiliki tempat yang tidak pernah sama buat setiap individu, karena tidaklah akan menempati surga bagi manusia yang ingkar dan Allah tidak akan memasukkan hambaNya yang saleh kedalam neraka Jahannam.

Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah[1172].(QS Ar Ruum 30 : 43)

[1172]. yakni sebahagian mereka berada dalam surga dan sebahagian lagi berada dalam neraka.

Sebagai manusia berakal dengan berbagai macam pilihan hidup selama didunia ini, kita haruslah hati hati dalam menjalani kehidupan ini agar tiada penyesalan dikemudian hari, karena cara hidup yang kita pilih didunia ini sangat menentukan tempat kita di akhirat kelak. Seandainya diantara kita sudah menjadi  orang tua, maka wajib buat masing masing orang tua untuk mendidik anak anaknya dalam keimanan agar kelak bisa menjadi anak yang saleh maupun salehah.Dan juga  sebagai hamba Nya kita harus banyak mengisi diri kita dengan menuntut ilmu serta melakukan amalan amalan yang disukai oleh Allah subhanahu wata'ala.

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS Al Mujaadilah 58 : 11)

“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo’akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad).

Sesaat setelah jasad yang telah dipanggil oleh Allah subhanahu wata'ala itu dikuburkan, maka hanya dia dan amalannya lah yang tinggal buat mempertanggung jawabkan semua hal yang diperbuatnya semasa dia hidup, dan termasuk beruntunglah dia jika memiliki anak yang saleh maupun salehah yang mendo'akannya. 

Dari Auf bin Malik ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam – setelah selesai shalat jenazah-bersabda :` Ya Allah ampunilah dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.” (HR Muslim).

Allahummaghfir laha, warhamha wa 'aafihi wa'fu anha wa akrim nuzulaha wa wassi' madkholaha ... Amien Ya Rabb ...

Karenanya sebelum terlambat, dimana tiada lagi waktu buat kembali memperbaiki setiap kesalahan dan dosa, maka marilah kita semua memanfaatkan hidup ini buat dunia dan akhirat kita dengan sebaik baiknya, agar tiada penyesalan.

Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu.(QS Al An'aam 6 : 31)

Dari Sa’ad bin Malik r.a. katanya: Saya mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Sukakah kamu semua saya tunjukkan nama Allah yang Ter-Agung, yang jikalau digunakan untuk berdo’a dengannya itu, maka Allah mengabulkan dan jikalau diminta maka memberi? Yaitu do’a yang dengannya itulah Yunus memohonkan kepada Tuhan agar diselamatkan yakni ketika memanggil_Nya dalam kegelapan 3 macam (maksudnya kegelapan dalam kegelapan yang bertumpuk-tumpuk karena saat itu beliau a.s. dalam perut ikan hut atau hiu yang menelannya). Do’a itu ialah : “Laa ilaaha illaa anta Subhanaka inni kuntu minazh zhaalimiin”. (Tiada Tuhan melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya hamba ini termasuk golongan orang yang menganiaya diri sendiri). Kemudian ada seorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah do’a itu khusus untuk Nabi Yunus a.s. saja ataukah untuk semua orang mukmin?. Beliau Saw lalu bersabda: “Apakah engkau tidak pernah mendengar firman Allah ‘Azza wajala (yang artinya): ”Dan Kami (Allah) menyelamatkan Yunus dari kedu’kaannya dan demikian itu pulalah Kami menyelamatkan semua orang mukmin”. (Hadis diriwayatkan oleh Hakim)

Wallahu a’lam bish shawab ...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar